KONSEP PEMASARAN UNIVERSAL
Pada dasarnya konsep
pemasaran merupakan suatu disiplin universal artinya disiplin pemasaran dapat
diterapkan dimanapun juga. Dasar dari keberhasilan program pemasaran
global adalah pemahaman yang mendalam akan disiplin pemasaran. Konsep pemasaran
telah berkembang dari konsep semula, yang memfokuskan pemasaran pada produk dan
pada membuat produk yang ‘lebih baik’,
dengan ‘lebih baik’ itu
didasarkan pada standar dan nilai internal. Tujuannya adalah laba dan cara
mencapainya adalah menjual atau membujuk pelanggan potensial untuk membelinya.
§ Konsep Baru Pemasaran dan “4 P”
Konsep baru dari pemasaran muncul
kira-kira tahun 1960, mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke pelanggan.
Tujuannya masih tetap laba, tetapi cara mencapainya menjadi lebih luas termasuk
seluruh bauran pemasaran (marketing mix), atau “4 P” seperti yang dikenal
secara luas : “produk (product), harga (price), promosi (promotion) and saluran distribusi (place).
§ Konsep Strategis Pemasaran
Tahun 1990 jelas bahwa
konsep ‘baru’ dari pemasaran sudah ketinggalan zaman. Sekarang zamannya konsep
strategis pemasaran. Konsep strategis pemasaran merupakan suatu perkembangan
yang besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari
pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang
lebih luas. Mengetahui segala sesuatu mengenai pelanggan saja sudah tidak
memadai. Agar berhasil, pemasar harus mengetahui pelanggan dalam konteks
termasuk persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatan-kekuatan
makro, ekonomi, social dan politik yang lebih luas, yang membentuk perkembangan
pasar. Dalam pemasaran global hal ini mungkin berarti bekerjasama erat dengan perundingan perdagangan
pemerintah negara sendiri dan pejabat yang lain serta pesaing industri agar
dapat mengakses pasar negara sasaran
§ Perubahan revolusioner lainnya dalam pergeseran ke konsep
strategis pemasaran adalah
Ø Dalam hal tujuan pemasaran,
yaitu dari laba menjadi keuntungan pihak
yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan adalah individu atau kelompok
yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan sebuah perusahaan. Tercakup dalam
kategori ini adalah karyawan da manajemen, pelanggan, masyarakat dan
pemerintah.
Ø Ada pengakuan yang semakin
luas bahwa laba sebenarnya merupakan imbalan dari kinerja (didefinisikan
sebagai memuaskan pelanggan dengan cara yang bertanggungjawab atau cara yang
dapat diterima masyarakat).
Ø Cara yang dipakai konsep
strategis dalam menghasilkan laba adalah manajemen strategis, yang memadukan
pemasaran dengan fungsi manajemen yang lain.
Ø Salah satu tugas dari
manajemen strategis adalah menghasilkan laba, yang dapat menjadi sumber dana
untuk investasi dalam bisnis dan untuk memberikan penghargaan pihak yang
berkepentingan dan manajemen.
§ Aktivitas
pemasaran disebut “4 P”,yaitu :
ü produk (product)
ü harga (price)
ü promosi (promotion)
ü saluran distribusi (place).
Hal itu
dapat diperluas lagi menjadi “5 P” dengan tambahan riset (probe).
§ Tiga
Prinsip Pemasaran.
Inti dari pemasaran
dapat diringkas dalam 3 prinsip dasar. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Mengidentifikasi
tujuan dan tugas pemasaran
2. Kenyataaan
persaingan dari pemasaran
3. Bagaimana cara utama
untuk mencapai 2 prinsip pertama (identifikasi & tugas)
PEMASARAN DOMESTIK KE PEMASARAN GLOBAL
a) Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata ditujukan pada pasar dalam negeri disebut
pemasaran domestik. Perusahaan domestik secara sadar atau tidak sadar
memfokuskan pada pasar domestik dan menghindari tantangan belajar cara
memasarkan ke luar negeri. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”,
yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen
memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman
b) Pemasaran Ekspor
Pemasaran ekspor adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar
di luar negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri
sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalam negeri untuk
memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalah memanfaatkan produk dan
pengalaman dalam negeri. Pemasar ekspor yang handal akan
memperlajari pasar sasaran dan mengubah produknya agar sesuai dengan kebutuhan
spesifik dari pelanggan di setiap negara.
c) Pemasaran Internasional
Pemasaran internasional bertindak lebih jauh lagi dari pemasar ekspor
dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di dalam negeri.Pemasar
internasional tidak terlalu menggantungkan diri pada perantara.
Mereka lebih berminat untuk mendirikan perwakilan langsung untuk
mengkoordinasikan usaha pemasaran di pasar sasaran. Dengan anak perusahaan
disebuah negara, pemasar internasional menciptakan organisasi internal yang
memfokuskan pada pemanfaatan produk dan kompetensi perusahaan tersebut di
negara tadi.
d) Pemasaran Multinasional
Mulai dengan memfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk
perusahaan.Karena difokuskan pada tugas ini, perusahaan
menyadari perbedaan dan keunikan lingkungan dalam negara
tersebut.Kemudian melakukan adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan
keinginan yang unik dari pelanggan pada negara tsb. Organisasi
pemasaran multinasional akan mengembangkan program komunikasi yang unik untuk
pasarnya.
e) Pemasaran Global
Memfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk yang secara
global dan melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda
dalam setiap negara. Perusahaan global akan membedakan antara universal dengan
global & antara spesifik dengan unik.
KEKUATAN YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAH PEMASARAN GLOBAL
Pertumbuhan ekonomi global yang mengesankan dalam 50 tahun terakhir
telah terjadi karena keseimbangan kekuatan yg mendorong dan menghambat yang
telah bergeser secara signifikan ke arah kekuatan mendorong.
A.
Kekuatan
Yang Mendorong.
Merupakan kekuatan yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan bisnis
internasional
- Kebutuhan
Pasar. Kebanyakan pasar global tidak terjadi secara alami. Pasar seperti itu
harus diciptakan dengan usaha pemasaran.
- Teknologi.
Menurut prof. Theodore Levitt dari Harvard Business School, mengatakan :
“ada kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya
hal-hal yang sudah umum, kekuatan tersebut adalah “Teknologi”. Teknologi
menyederhanakan komunikasi, transportasi dan perjalanan. Teknologi membuat
tempat terpencil dan orang miskin mempunyai hasrat akan pesona modernisasi.
Teknologi merupakan factor universal, seragam, konsisten yang melintasi
batas-batas bangsa dan budaya.
- Biaya.
Keseragaman dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan
produksi di semua fungsi bisnis, dari rekayasa dan pembuatan sampai
pemasaran dan administrasi. Tekanan untuk globalisasi lebih kuat kalau
produk baru melibatkan investasi besar dan pengembangan jangka panjang.
(biaya besar dan lama).
- Mutu. Volume
global menghasilkan penerimaan yang lebih besar dan margin operasi yang
lebih besar untuk mendukung mutu desain dan pembuatan. Sebuah perusahaan
global dan lokal mungkin masing-masing mengeluarkan 5 persen untuk riset
dan pengembangan, tetapi perusahaan global mungkin mempunyai pendapatan 10
kali lebih besar dari perusahaan lokal.
- Komunikasi
dan Transportasi. Revolusi informasi memberikan kontribusi pada
berkembangnya pemasaran global. Setiap orang menginginkan perwujudan
produk yang terbaik, paling mutakhir dan paling modern.
- Daya
Tuas. Salah satu kelebihan perusahaan global adalah kesempatan untuk
mengembangkan daya tuas yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi
secara stimultan di lebih dari satu pasar nasional. Perusahaan global
dapat mengembangkan 5 tipe daya tuas, yaitu :
- Transfer
Pengalaman. Perusahaan global dapat memperoleh pengalaman di pasar
manapun di dunia. Pengalaman ini dapt diperoleh dari : strategi,
produk, imbauan iklan, praktik manajemen penjualan, ide promosi dan
lainnya yang telah diuji di pasar sebenarnya dan menerapkannya di pasar
lain yang sebanding dengannya.
- Transfer
Sistem. Perusahaan global dapat memperhalus perencanaan, analisis, kendali
riset, dan system lainnya serta menerapkan penghalusan tadi di seluruh
dunia.
- Penghematan
Skala. Dalam bidang manufaktur, perusahaan global dapat mengambil
keuntungan dari besarnya volume untuk memperoleh keuntungan skala pabrik
tunggal tradisional dan dapat juga menggabungkan menjadi komponen produk
jadi yang dibuat dalam pabrik secara efisien di negara lain
- Pendayagunaan
Sumber Daya. Kekuatan utama perusahaan global adalah kemampuannya untuk
meneropong ke seluruh dunia untuk mencari orang, uang dan bahan-bahan
(seperti lahan, tenaga kerja & modal). Perusahan global
tidak berpengaruh terhadap naik turunnya mata uang.
- Strategi
Global. Keuntungan paling besar dari perusahaan global adalah
strategi global. Strategi global didasarkan pada peneropongan lingkungan
bisnis dunia untuk mengidentifikasi kesempatan, ancaman, kecenderungan
dan sumber daya. Strategi global adalah rancangan untuk menciptakan
penawaran yang berhasil dalam skala dunia.
B.
Kekuatan
Yang Menghambat.
- Perbedaan
Pasar. Dalam setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak di
antara batas negara dan budaya yang memerlukan adaptasi paling sedikit dari
bauran pemasaran. Perusahaan yang mengabaikan perbedaan ini dan yang telah
mencoba strategi merek dagang global tanpa memikirkan perbedaan ini akan
menghadapi kegagalan
- Sejarah.
Bahkan sekalipun produknya sendiri merupakan calon yang baik untuk globalisasi,
sejarah merek dagang mungkin masih memerlukan strategi pemasaran yang
khusus dan berbeda, serta di setiap negara perlu penentuan posisi sendiri.
- Budaya
Organisasi. Sebuah contoh dari kecadokan manajemen adalah perusahaan yang
tidak mempertahankan kepemimpinan dalam menciptakan nilai pelanggan ketika
memperluas wilayah geografi. Sebuah perusahaan yang melihat ke belakang
tidak memperluas wilayahnya secara geografis.
- Kendali
nasional atau Hambatan untuk masuk suatu Negara. Dalam perusahaan dengan
manajemen anak perusahaan mengetahui semuanya, tidak ada lagi ruang untuk
visi dari puncak. Perusahaan global yang sukses adalah pemasar yang telah
belajar cara memadukan visi global dan perspektif dengan inisiatif dan
masukan pasar lokal
KEKUATAN YANG MENDASARI BISNIS INTERNASIONAL
1. Orientasi Manajemen
Orientasi adalah
asusmsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia
ini. Ada 3 orientasi dasar yang menjadi pedoman pekerjaan eksekutif
internasional; etnosentris, polisentris, dan geosentris. Konsep ini kemudian
dikembangkan dengan memasukan orientasi regional dan menjadi skema EPRG
(etnosentrisme, Polisentrisme, regiontrisme, geosentrisme).
2. Kerangka Kerja Moneter Internasional
Pertumbuhan yang cepat dari perdagangan
dan investasi dalam era pasca perang dunia II telah menciptakan kebutuhan
likuiditas internasional yang semakin mendesak untuk mempermudah pertukaran
barang dan jasa antar negara. Dengan adanya kerangka kerja moneter
internasional yang memadai memungkinkan perusahaan untuk membiayai perdagangan
dan investasi global, dan untuk meneruskan usaha pemasaran global mereka.
3. Sistem Perdagangan Dunia
Sistem perdagangan
dunia pasca perang dunia II disusun dengan keinginan umum menghindari
kembalinya praktik perdangangan terbatas dan diskriminatoris seperti yang
terjadi pada tahun 1920-an. Ada komitmen untuk menciptakan dunia bebas yang
memungkinkan arus barang dan jasa secara bebas antar negara. Sistem yang muncul
dari komitmen ini termasuk General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), yang
menyediakan kerangka kerja institusional dan satu rangkaian yang terdri dari
empat peraturan dan prinsip dalam usaha yang membebaskan perdagangan.
4. Perdamaian Global
Sejak tahun 1945 dunia masih terbebas
dari konflik besar dunia seperti yang menandai paruh pertama abad ini. Walaupun
kondisi ini tidak sepenuhnya damai, tetapi keadaan ini menyediakan dasar yang
relatif stabil untuk perekonomian yang sehat dan cepat.
5. Pertumbuhan Ekonomi Domestik
Jadi ada dua alasan
mengapa pertumbuhan ekonomi menjadi kekuatan yang mendasari perluasan ekonomi
internasional. Pertama, pertumbuhan telah menciptakan kesempatan pasar. Adanya
kesempatan pasar menjadi faktor pendorong perusahaan untuk memperluas
jangkauannya ke pasar internasional. Kedua, pertumbuhan ekonomi telah
mengurangi penolakan, yang mungkin telah berkembang, sebagai respons terhadap
masuknya perusahaan asing ke dalam ekonomi domestik.
6. Teknologi Komunikasi dan Transportasi
Hambatan waktu dan
biaya akibat jarak telah jauh berkurang dalam 100 tahun terakhir. Meningkatnya
kecepatan dan kapasitas komunikasi berbiaya rendah merupakan kekuatan utama
untuk mempermudah perluasan bisnis internasional.
7. Korporasi Global
Korporasi global, atau
perusahaan apapun yang mempunyai tujuan bisnis global dengan menghubungkan
sumber daya dunia dengan kesempatan pasar dunia, adalah organisasi yang telah
bereaksi terhadap kekuatan yang mendorong, menghambat, dan melandasi di dunia.
KONSEP KUNCI PERENCANAAN PEMASARAN GLOBAL
Ada 6 konsep kunci yang memberi dukungan ke arah pemahaman yang lebih
baik mengenai kesempatan dan tantangan dari pemasaran global. Konsep tersebut
adalah strategi, perusahaan di Dunia, Pengelompokkan, segmentasi dan target
pemasaran, kepekaan lingkungan, pengaruh yang mempersatukan dan membedakan,
daur hidup produk/pasar, model daur perdagangan produk
1. Strategi.
Strategi telah didefinisikan sebagai respon yang dipertimbangkan dari
sebuah organisasi pada kenyataan dari organisasi pihak yang berkepentingan dan
kenyataan dari lingkungan bisnis. Dibawh ini menyajikan sebuah kerangka kerja
konseptual untuk perumusan strategi. Kerangka kerja ini mengidentifikasi 3
dimensi strategi yaitu lingkungan eksternal perusahaan, organisasi atau
lingkungan internal perusahaan dan nilai serta aspirasi dari pihak yang
berkepentingan.
- Dimensi yang
ke-1 adalah Lingkungan Eksternal Perusahaan. Proses perencanaan strategi
memerlukan penilaian fakta dan asumsi yang menyangkut lingkungan eksternal
perusahaan. Penilaian ini di seputar dimensi makro faktor-faktor ekonomi,
sosialbudaya, politik dan teknologi; disamping juga faktor-faktor mikro
dari pasar, biaya, pesaing, pelanggan dan pemerintah. Penilaian ini
harus mencakup seluruh dunia dan tidak boleh ada pesaing, pasar,
pelanggan, atau kecendrungan yang signifikan sampai terlewatkan. Sehingga
penilaian ini harus bersifat Global, bukan nasional atau regionaL.
- Dimensi
strategi ke-2 adalah Organisasi. Proses strategis memerlukan identifikasi
asumsi kunci mengenai organisasi, terutama kekuatan dan kelemahannya.
- Dimensi
startegi ke-3 adalah Nilai Pihak yang Berkepentingan. Pihak yang
berkepentingan adalah orang atau kelompok yang mempunyai minat dalam hasil
dari kegiatan organisasi, yaitu termasuk pemegang saham, manajer, karyawan
pelanggan, anggota masyarakat, Negara dimana perusahaan beroperasi, dan
lainnya. Karena pihak yang berkepentingan seringkali mempunyai nilai dan
minat yang bertentangan, menyelesaikan masalah ini merupakan tugas
manajemen, yang memerlukan ketrampilan dan bakat berpolitik.
2. Perusahaan di
Dunia.
Beberapa aspek pemasaran global memiliki perbedaan dari pemasaran
domestik. Perusahaan itu ada dalam dunia yang berisi lebih dari 180 negara.
Masing-masing Negara tadi memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan
Negara lain. Walaupun setiap Negara dan territorial pada dasarnya unik,
analisis statistic dari dimensi lingkungan utama maupun penilaian manajerial
setuju bahwa kiat boleh mengelompokkan beberapa Negara, yang sebenarnya
mempunyai lingkungan pasar yang berbeda, agar persamaan dalam yang ada dalam
kelompok dan perbedaan antar kelompok menjadi jelas.
3. Pengelompokkan,
Segmentasi dan Target Pemasaran
Karakteristik pasar nasional di seluruh dunia berbeda cukup besar dalam
banyak dimensi kunci.
Karakteristik pasar lain yang penting adalah ukuran luasnya. Geografi
adalah criteria pengelompokan dengan makna yang besar. Negara yang saling
berdekatan mempunyai beberapa persamaan. Jadi kita mempunyai pasar Amerika
Utara, pasar Eropa, dan pasar kawasan Pasifik.
Bahasa dan budaya adalah karakteristik lain yang membedakan pasar. Dalam
industri media, hal ini amat signifikan. Dunia dibagi-bagi ke dalam kelompok
atau segmen bahasa : Mandarin, Inggris, Spanyol, dan lainnya. Berbagai Negara
dapat dikelompokkan ke dalam segmen bahasa dan budaya yang melintasi batas
geografi, pendapatan dan ukuran
4. Kepekaan Lingkungan
Suatu cara yang paling berguna utk melihat produk secara internasional
adalah menempatkannya dalam rangkaian kepekaan lingkungan. Di salah satu ujung
dari rangkaian terletak produk yang tidak peka terhadap lingkungan, yang tidak
memerlukan penyesuaian besar terhadap lingkungan ekonomi dan sosial dari pasar
di seluruh dunia. Di ujung yang lain dari rangkaian tadi terletak produk yang
amat sensitif pada perbedaan dalam faktor ekonomi, sosialbudaya, fisik, dan
pemerintah di pasar dunia.
5. Pengaruh yang
mempersatukan dan membedakan
Aspek unik mempunyai pengaruh yang membedakan; aspek serupa memberikan
pengaruh yang menyatukan. Apabila analisis sebuah pasar hanya
memfokuskan pada aspek yang unik atau yang serupa, hsilnya adalah analisis
sepihak, akhirnya program pemasaran yang dikembangkan akan terlalu standar atau
terlalu berbeda Daur Hidup
Produk/Pasar Konsep DHP terbentuk dengan baik dalam pemasaran.
Pengertian umum DHP
adalah bahwa suatu produk mempunyai karakteristik atau kehidupan normal dengan
urutan awal atau kelahiran dan pertumbuhan cepat (tahap pertumbuhan), diikuti
dengan pertumbuhan yang kecepatannya menurun, tidak ada pertumbuhan, penurunan
dan akhirnya , untuk melengkapi metafora, mati. Daur hidup pasar adalah konsep
yang berkaitan. Pasar ada tahap awalnya, tahap pertumbuhan, kedewasaan dan
penurunan. Sebuah perusahaan yang berkecimpung dalam pemasaran global akan
mengetahui bahwa tidak semua pasar berada pada tahap perkembangan yang sama..
Perusahaan perlu mengetahui tahap perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi
pemasaran untuk produkny dengan tahap tersebut. Misalnya : produk yang sama
mungkin berbeda dalam posisi dewasa di sebuah Negara dan pada tahap pertumbuhan
di Negara lain. Sehingga strategi pemasaran yang memadai untuk
produk tersebut akan berbeda untuk setiap pasarnya (negaranya).
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN KORPORASI TRANSNASIONAL : TIPOLOGI DINAMIS
Ada 5 tahap dalam
evolusi perusahaan transnasional, yaitu : Domestik, Internasional,
Multinasional, Global dan Transnasional. Tahap ini menggambarkan perbedaan
signifikan dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi dan praktek
perusahaan yang berkecimpung di lebih dari satu Negara. Salah satu perbedaan
kunci dalam perusahaan di berbagai tahap ini adalah orientasi mereka.
Tahap ke-1 : Domestik
Perusahaan tahap 1
adalah domestic dalam hal focus, visi dan operasinya. Orientasinya adalah
etnosentris. Perusahaan ini memfokuskan pada pasar, pemasok dan pesaing
domestik. Pengamatan lingkungannya pada lingkungan domestik, yang
sudah dikenal dan dari Negara sendiri. Moto yang tidak disadari dari perusahaan
: “Bila tidak terjadi di negara ini, hal itu tidak akan terjadi”.
Perusahaan tahap 1 yang sedang tumbuh, kalau sudah mencapai batas pertumbuhan
dalam pasar primer, akan melakukan variasi memasuki pasar, produk, dan
teknologi baru, bukan lagi memfokuskan pada peneterasi pasar internasional
Tahap ke-2 : Internasional
Perusahaan tahap 2
memperluas pemasaran, prabrik, dan kegiatan lain di luar negari. Perusahaan
tersebut memburu kesempatan bisnis di luar negeri, walaupun begitu masih tetap
etnosentris, atau berorientasi dalam negeri, dalam orientasi dasarnya. Tanda
dari perusahaan tahap 2 adalah keyakinan bahwa cara-cara melakukan bisnis,
orang, kebiasaan, nilai-nilai, dan produk negeri sendiri lebih unggul
dibandingkan dengan yang ada dimanapun di dunia. Fokusnya dari perusahaan tahap
2 adalah tetap pada pasar dalam negeri. Tahap 2 merupakan awal dari tahap 4
:”Global”. Kalau perusahaan memutuskan untuk memasuki pasar internasional,
masuk akal ditahap awal untuk memperluas bisnis dan bauran pemasaran (4P)
seluas mungkin sehingga mereka dapat memusatkan belajar mengenai cara melakukan
bisnis di Negara asing.
Tahap ke-3 : Multinasional
Pada waktunya,
perusahaan tahap 2 akan menemukan bahwa perbedaan dalam pasar di seluruh dunia
menuntut adaptasi dari bauran pemasaran agar dapat sukses. Kalau perusahaan
sudah memutuskan untuk memberikan respon pada perbedaan pasar, perusahaan itu
beranjak menjadi perusahaan tahap 3 Multinasional yang mengejar strategi
multidomestik. Fokus dari perusahaan tahap 3 adalah multinasional atau dalam
istilah strategi disebut multidomestik (artinya perusahaan itu merumuskan
strategi yang unik untuk setiap Negara tempat perusahaan itu melakukan bisnis).
Orientasi dari perusahaan ini bergeser dari etnosentris menjadi polisentris.
Orientasi polisentris adalah asumsi bahwa pasar dan cara melakukan bisnis di
seluruh dunia demikian unik, sehingga satu-satunya cara agar sukses secara
internsional adalah melakukan penyesuaian pada aspek yang berbeda dari setiap
pasar nasional Strategi pemasaran tahap 3 adalah menyesuaikan bauran pemasaran
domestic agar cocok dengan pilihan dan kebiasaan asing
Contohnya : Philips dari Belanda (1960)
Tahap ke-4 : Global
Perusahaan tahap 4
membuat ancangan strategi yang cukup besar dari tahap 3 multinasional.
Perusahaan pasti punya strategi pemasaran global atau strategi menemukan
pemasok global, tetapi tidak pernah kedua-duanya. Perusahaan itu akan
memfokuskan pada pasar dan sumber daya global dari dalam negeri atau salah satu
Negara lain untuk memasok pasar ini atau akan memfokuskan pada pasar domestik
dan sumber daya dari dunia untuk memasok saluran distribusi domestic. Contohnya
: Harley Davidson dan Gap. Harley. Strategi perusahaan global tahap
4 adalah memenangkan strategi bila sebuah perusahaan dapat menciptakan
keunggulan bersaing dengan membatasi globalisasi dari rantai nilai.
Tahap ke-5 : Transnasional
Perusahaan pada tahap 5
ini jauh lebih canggih daripada sekedar sebuah perusahaan dengan penjualan,
investasi dan opeasi di banyak Negara. Perusahaan semakin lama semakin
mendominasi pasar dan industri di seluruh dunia ini adalah sebuah perusahaan
dunia terpada yang menghubungkan sumberdaya global dengan pasar global dan
membuat laba. Tidak ada contoh perusahaan transnasiona yang ‘murni’, tetapi
jumlah perusahaan, yang memperlihatkan banyak karakteristik dan beberapa lagi
sebagaian besar karakteristik perusahaan global bertambah banyak. Perusahaan
tahap ini orientasinya geosentris. Perusahaan ini mengakui adanya persamaan dan
perbedaan, serta mengadopsi pandangan dunia. Perusahaan tsb berfikir global dan
bertindak lokal. Perusahaan mengadopsi strategi global yang memungkinkannya
untuk meminimalkan penyesuaian di berbagai Negara yang benar-benar menambah
nilai bagi pelanggan di Negara itu. Perusahaan tsb melakukan
penyesuaian hanya bila menambah nilai yang ditawarkan. Pengetahuan dalam
transnasional diciptakan oleh seluruh fungsi di semua lokasi dan dikembangkan
bersama serta disebarkan ke seluruh dunia.
Menyaring Atau Mengumpulkan Informasi
Perusahaan tahap 5
secara cermat mengamati adanya kesempatan dan ancaman di seluruh dunia. Ini
adalah dimensi kritis perusahaan transnasional dan dimensi prestasi kerja yang
dapat dicapai oleh perusahaan apapun. Pengetahuan mengenai perkembangan pasar
dan persaingan serta mengenai kecendrungan ekonomi, budaya, politik, dan
teknologi penting secara strategis, untuk alas an menyerang maupun bertahan
Visi Dan Aspirasi
Perusahaan tahap 5
pasti tidak puas untuk berfikir dalam arti beroperasi dalam lingkungan satu
Negara atau satu regional saja. Perusahaan ini menerima kebenaran yang ada di
balik moto :”Tumbuh atau Mati”. Aspirasinya bersifat global : pasar global,
pelanggan global, dan kemampuan untuk tetap menonjol dengan posisi bersaing
langsung terhadap pesaing global yang lain.
TINJAUAN EKONOMI DUNIA
Ekonomi dunia telah mengalami
perubahan revolusioner dalam 50 tahun terakhir. Mungkin perubahan yang paling
besar dan mendasar adalah munculnya “pasar global dan persaingan global”.
Perubahan terus
berlangsung di seluruh dunia, termasuk di Negara sedang berkembang, terdapat 5
perubahan besar yang mendasar, yaitu :
§ Perpindahan modal menjadi kekuatan yang mendorong
ekonomi dunia, bukan lagi perdagangan, sehingga perpindahan modal dan
perdagangan sangat menentukan nilai mata uang (kurs valuta asing).
§ Produksi telah “terlepas” dari tingkat orang yang bekerja.
(walaupun tingkat tenaga kerja menurun, tetapi volume produksi masih tetap
terus meningkat)
§ Produk primer telah “terlepas” dari ekonomi industri.
(hal ini berlawanan dengan masa lalu, yaitu ketika turunnya harga bahan mentah
akan menyebabkan depresi di seluruh dunia dalam ekonomi industri)
§ Ekonomi dunia dapat dikendalikan. Ekonomi makro Negara
tidak lagi mengendalikan hasil ekonomi.
§ “Kontes” selama 75 tahun antara kapitalisme dan
sosialisme telah berakhir. Keberhasilan yang jelas dari sistem kapitalis
dibandingkan model komunis yang terkendali dan terpusat telah menyebabkan
runtuhnya komunisme sebagai sebuah model mengorganisasi kegiatan ekonomi dan
sebagai sebuah ideologi.
SISTEM EKONOMI
Di dunia terdapat 3
tipe system ekonomi, yaitu kapitalis, sosialis dan campuran. Klasifikasi ini
didasarkan pada metode mengalokasikan sumber daya dalam system, yang
masing-masing berupa alokasi pasar, alokasi berdasarkan perintah atau rencana
sentral dan alokasi campuran. Tidak ada contoh yang murni dari system alokasi
pasar atau alokasi berdasarkan rencana sentral. Semua system yang ada
sebenarnya adalah alokasi campuran.
1. Alokasi Pasar
Adalah system yang
mengandalkan pada pelanggan atau konsumen untuk mengalokasikan sumber daya.
Pilihan atau pembelian pelanggan di bawah suatu sisitem pasar memutuskan apa
yang akan diproduksi oleh siapa. System pasar adalah demokrasi ekonomi – uang
memberikan hak pada anda untuk memberikan suara mengenai barang sesuai dengan
pilihan anda. Pelanggan dan konsumen membuat rencana ekonomi dari system
alokasi pasar dengan keputusan mereka membeli dan minat membeli. Contoh Sistem
Alokasi Pasar adalah negara AS, Eropa Barat dan Jepang (mereka
menguasai ¾ Produk Bruto Dunia). Keunggulan yang nyata dari system Alokasi
Pasar adalah dalam menyerahkan barang dan jasa yang diperlukan dan
diinginkan orang telah menyebabkan perluasannya ke mantan dari sisi sosialis.
2. Alokasi Berdasarkan
Perintah (Komando)
Dalam system ini,
keputusan alokasi sumber daya (yaitu : produk mana yang harus dibuat dan cara
membuatnya) di buat oleh perencana Pemerintah. Jumlah mobil, sepatu, baju ,
sepeda motor, televisi dan ukuran, warna, mutu, sifat dan sebagainya dari
setiap produk ditentukan oleh perencana Pemerintah. Di bawah system perintah,
konsumen bebas untuk membelanjakan uangnya pada barang yang tersedia, tetapi
keputusan mengenai apa yang dibuat dan oleh karena itu, barang apa yang
tersedia dibuat oleh Perencana Pemerintah. Contohnya : Mantan Uni Soviet dan
Cina, mereka mengandalkan pada system alokasi perintah. Kedua negara tsb telah
bergeser menjadi system alokasi pasar. Negara Kuba adalah sebuah contoh negara
yang masih menggunakan system ekonomi alokasi perintah.
3. Sistem Campuran
Sebenarnya tidak ada
system alokasi pasar atau perintah yang murni, semua system pasar mempunyai
sector perintah dan system perintah mempunyai sector pasar. Semua
system pasar kapitalis adalah “campuran” (artinya: mereka mempunyai elemen
alokasi pasar dan perintah).
Alokasi perintah dari ekonomi pasar adalah proporsi produk domestik
bruto yang dikenai pajak dan dikeluarkan oleh pemerintah.
4. Produktivitas di
seluruh Dunia
Ada hubungan yang erat
antara pertumbuhan produktivitas tenaga kerja, yang diukur dengan pertumbuhan
output yang dihasilkan per orang dalam tenaga kerja dan bagian investasi dalam
PNB. Tetapi produktivitas tidak secara eksklusif ditentukan oleh investasi
saja. Produktivitas sebagian tergantung dari manajemen dan tenaga kerja
terampil, pendidikan, tingkat pengangguran dan lainnya.
PERKEMBANGAN PASAR
Pasar negara global
berada dalam tahap perkembangan yang berbeda. PNB per-kapita merupakan dasar
segmentasi demografis yang berguna. Dengan dasar ini, kita telah membagi pasar
global menjadi 5 kategori. Negara-negara dalam ke-5 kategori ini
mempunyai karakteristik yang serupa, sehingga tahap-tahap tadi menyediakan dasar
bermanfaat untuk melakukan segmentasi global dan menentukan sasaran pemasaran.
-
Negara
Perpenghasilan Rendah :
Dikenal juga sebagai
“dunia ketiga” atau negara pra-industri, adalah negara-negara yang mempunyai
penghasilan kurang dari $ 400 per-kapita tahun 1992. Karakteristik yang
dimiliki oleh negara-negara dengan tingkat penghasilan ini adalah sbb:
Industrialisasi terbatas dan persentase tinggi penduduk dengan pekerjaan di
bidang dan hidup minimal dari pertanian, Tingkat kelahiran tinggi, Tingkat buta
huruf tinggi, Amat bergantung pada bantuan luar negeri, Politik tidak stabil
dan banyak gejolak dan Terkonsentrasi di Afrika sebelah selatan Sahara. Secara
umum menunjukkan keterbatasan negara-negara ini amat terbatas sebagai pasar
semua macam produk dan tidak signifikan sebagai ancaman bersaing.
-
Negara
Perpenghasilan Menengah-Bawah :
Negara ini juga dikenal
sebagai negara berkembang (NSB), adalah negara-negara yang mempunyai PNB antara
$400 dan kurang dari $2,000 per-kapita di tahun 1992. Negara ini berada dalam
tahap awal industrialisasi. Berbagai pabrik dibangun untuk memasok pasar
domestik yang tumbuh dengan barang-barang seperti bahan sandang, baterai, ban,
bahan bangunan dan makanan dalam kemasan. Negara ini juga merupakan
lokasi untuk produksi produk standar dan sudah mencapai tahap dewasa seperti
pakaian untuk pasar ekspor. Pasar konsumen di negara ini terus meluas. Mereka
merupakan ancaman bersaing yang semakin besar kalau mereka memobilisasi tenaga
kerja yang relatif murah dan sering kali bermotivasi tinggi ke pasar sasaran di
bagian lain dunia. Dalam produk yang sudah mencapai tahap dewasa dan standar,
mereka mempunyai keunggulan bersaing yang besar.
-
Negara
Perpenghasilan Menengah-Atas :
Negara ini juga dikenal
sebagai negara industri baru, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB antara
$2,001 dan $12,000 perkapita di tahun 1992. Dalam negara ini persentase sektor
pertanian menurun tajam karena penduduk pindah dari sektor pertanian ke sektor
industri dan tingkat urbanisasi meningkat. Banyak negara dalam tahap ini
melakukan industrialisasi secara cepat. Tingkat upah meningkat dan yang melek
huruf makin banyak dengan tingkat pendidikan maju, tetapi tingkat upah mereka
masih jauh lebih kecil dari negara maju. Dengan kemampuan negara
maju dan upah yang lebih rendah, mereka sering kali menjadi pesaing yang kuat
dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat yang didorong oleh ekspor.
-
Negara
Perpenghasilan Tinggi :
Dikenal juga sebagai
negara maju, industri, pasca industri atau Dunia Pertama, yaitu negara-negara
yang mempunyai PNB di atas $12,000 perkapita. Dengan pengecualian beberapa
negara kaya minyak, negara kategori ini mencapai tingkat penghasilan sekarang
lewat proses pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan. Istilah pasca
industri pertama kali diajukan oleh Daniel Bell dari Harvard. Bell mengatakan :
bahwa perbedaan yang terbesar antara masyarakat industri dan pasca industri
adalah sumber daya inovasi di masyarakat pasca industri terutama berasal dari
kodifikasi pengetahuan teoritis bukan dari penemuan “secara acak”.
Karakteristik lain, seperti : kepentingan di sektor jasa ( > 50% PNB ),
tingkat kepentingan yang tinggi dalam pemrosesan dan pertukaran informasi, dan
pengaruh pengetahuan lebih besar daripada modal sebagai sumber daya strategis,
teknologi intelektual lebih besar dari teknologi mesin, ilmuwan dan
professional lebih besar dari insinyur dan tenaga semi terampil,
serta teori dan model lebih besar dari prosedur empiris.
Aspek lain dari
masyarakat pasca industri adalah orientasi ke arah masa depan dan kepentingan
antarpribadi dan hubungan intrakelompok dalam terselenggarannya fungsi
masyarakat. Contoh masyarakat pasca industri (negara maju) adalah
negara Amerika Serikat, Swedia, dan Jepang.
Kasus Keranjang (Basket Cases)
Kasus keranjang adalah
Negara dengan masalah ekonomi, social, dan politik yang demikian serius
sehingga Negara itu tidak menarik untuk investasi dan operasi. Beberapa kasus
keranjang Negara berpenghasilan rendah tidak terdapat pertumbuhan seperti
Ethiopia dan Mozambique.
POLA KONSUMSI
Hukum Engel
Pendapatan merupakan
variabel penting yang mempengaruhi pasar potensial untuk sebagian besar produk.
Bagaimana pendapatan mempengaruhi konsumsi ? Setiap pemasar menyadari hubungan
antara pendapatan dan pola konsumsi, oleh karena itu seringkali menggunakan
segmentasi pendapatan untuk menentukan pasar. Sifat elastisitas pendapatan
untuk makanan pertama kali diamati dan dirumuskan oleh ahli statistic bangsa
Rusia di abad ke-19, yaitu Ernst Engel. Engel menemukan kondisi seragam di
Negara Eropa yang disurveinya. Kalau pendapatan tumbuh diatas angka minimum
tertentu, pengeluaran untuk makanan dalam persentase pendapatan total akan
menurun, walaupun angka absolute pengeluaran untuk makanan tidak berubah atau
naik. Pola pengeluaran untuk hal yang penting, disebut sebagai Hukum Engel dan
dibenarkan dengan bukti penelitian anggaran.
Tingkat Kejenuhan Produk
Pada umumnya, tingkat
kejenuhan produk atu persentase pembeli potensial atau jumlah rumah
tangga yang memiliki produk tertentu, naik kalau pendaptan nasional
per kapita naik. Akan tetapi dalam pemasaran dengan pendapatan cukup bagi
konsumen membeli produk tertentu, factor lain hanya dipertimbangkan.
Misalnya :
Penjualan penyejuk udara (air conditioner) dijelaskan dengan
pendapatan dan iklim.
- Orang dengan pendapatan rata-rata di Negara berpenghasilan
rendah tidak mampu membeli penyejuk udara tidak peduli betapa panasnya udara
ditempat itu.
- Orang dengan pendapatan tinggi di iklim yang lebih dingin
dapat dengan mudah membeli penyejuk udara, tetapi tidak mempunyai akan
kebutuhan itu.
NERACA PEMBAYARAN
Neraca
pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi
antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca
pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari
individu dan pemerintah asing,
dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca
transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan
transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item
finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam
transaksi.
- Transaksi
debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam
negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu
transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
- Transaksi
kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi
positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan
devisa negara.
POLA PERDAGANGAN
Perdagangan Barang
Ditahun 1990
: Nilai perdagangan dunia kira-kira AS$ 3,5 triliun, dengan 75%
ekspor dunia dihasilkan oleh Negara industri dan 25% oleh negara berkembang. ME
(Eropa) menguasai 40%, AS & Kanada menguasai 18%, Jepang sekitar 9% 60%
dari Ekspor ME (Eropa) dan 51% impornya terjadi di antara negara ME(Eropa)
sendiri. Bila ME dianggap sebuah Negara, mereka menguasai 16% ekspor dunia,
atau sedikit dibawah AS (40% dari 40%) 20 negara didunia yang paling banyak
dalam mengekspor dan mengimpor adalah sbb dengan pengecualian Korea dan Cina,
semua adalah Negara berpenghasilan tinggi. Negara tsb adalah : Belanda, Belgia,
Irlandia, Portugal, Spanyol, Eslandia, Austria, Norwegia, Yunani, Perancis,
Italia, Swiss, Inggris, Denmark, Jepang, Swedia, Turki, Finlandia, Cekoslovakia
& Hongaria.
Perdagangan Jasa
Mungkin sector
pertumbuhan perdagangan dunia yang paling cepat adalah perdagangan dalam bidang
jasa. Sayangnya statistic dn data mengenai perdagangan jasa tidak selengkap
perdagangan barang. Banyak Negara (NSB) mengalami kerugian dalam menegakkan hak
cipta internasional dan undang-undang paten hingga menyebabkan pemasukan
negative dalam bidang jasa terhadap Negara yang menciptkan produk jasa seperti
perangkat lunak dan alat hiburan video.
ASPEK BUDAYA DASAR
Para ahli anthropologi
mempunyai kesamaan pendapat mengenai 3 karakteristik budaya : Budaya bukan
pembawaan sejak lahir melainkan dipelajari, Berbagai bentuk budaya saling
berhubungan (kalau salah satu aspek budaya tersentuh, yan lain ikut
terpengaruh), Dimiliki bersama oleh anggota kelompok dan menjadi pembatas
antara kelompok yang berbeda. Karena budaya mempunyai pengaruh demikian penting
pada tingkah laku pelanggan, akan bermanfaat untuk membahas secara garis besar
asumsi utama yang menyangkut sifat budaya. Berbagai asumsi berikut ini diambil
dari literature anthropologi mutakhir dan secara umum diterima oleh para ahli
anthropologi.
Budaya terdiri atas :
- Respon, yang
dipelajari, terhadap situasi yang terjadi. Semakin dini respon ini
dipelajari, semakin sulit untuk diubah. Banyak aspek
budaya mempengaruhi lingkungan pemasaran. Misalnya
: “Selera”, merupakan respon yang dipelajari, yang amat
bervariasi dari budaya yang satu ke budaya lain dan mempunyai dampak besar
pada lingkungan pemasaran. Pilihan pada hal-hal seperti warna dan gaya
dipengaruhi oleh budaya. Misalnya : “.. hijau merupakan warna yang
dijunjung tinggi di negara-negara Islam, tetapi mempunyai konotasi negatif
di Asia Barat Daya, karena dikatikan dengan penyakit. Sementara itu warna
“Putih”, biasanya dihubungkan dengan kemurnian dan kebersihan di Barat,
tetapi dinegara Asia melambangkan kematian. Warna
“Merah“ merupakan warna populer di sebagian negara didunia,
tapi tidak diterima baik dibeberapa negara Afrika”.
- Sikap
terhadap seluruh kelas produk dapat merupakan fungsi budaya. Misalnya : Di
Amerika Serikat ada kecenderungan budaya yang tinggi untuk tertarik dan
terkesan oleh produk inovasi yang mempunyai mutu “perkakas”. Jadi, pisau
listrik, sikat gigi listrik, water-pik (peralatan untuk
membersihkan gigi dan gusi dengan getaran arus air dibawah tekanan
tinggi), dan berbagai peralatan rumah tangga siap dan amat
cepat menemukan pasar di Amerika Serikat, walaupun banyak produk ini
sering kali dibeli, digunakan untuk suatu waktu, dan kemudian diam-diam
disingkirkan dan tidak pernah digunakan lagi. Jelas ada kecenderungan
sekelompok kecil orang yang suku membeli produk seperti itu dipasara
negara maju yang lain seperti di Eropa
- Hipotesa yang
beralasan adalah bahwa perbedaan ini sebagian diakibatkan oleh perbedaan
budaya. Sekalipun demikian, karena pendapatan di pasar negara maju yang
lain dan Amerika Serikat berbeda, ada juga pengaruh pendapatan pada
tingkah laku dan sikap. Sebenarnya, pertanyaan mendasar yang harus dijawab
oleh pemasar yang sedang mencoba memahami atau memperkirakan tingkah laku
adalah “seberapa jauh factor budaya mempengaruhi tingkah laku yang tidak
tergantung dari tingkat pendapatan ?” Berlimpahnya mobil, makanan siap
saji, paket sekali pakai, dan barang lain di pasar percobaan di Amerika
Serikat, Eropa dan Jepang menunjukkan bahwa banyak atau mungkin
sebagian besar produk mempunyai daya tarik universal dan akan dibeli di
negara manapun, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, apabila pendapatan
yang bisa dibelanjakan konsumen sudah mencapai tingkat cukup tinggi.
Mencari Budaya Universal
Bagi pemasar
internasional pencarian budaya universal merupakan orientasi yang bermanfaat.
Budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya. Sejauh
aspek lingkungan budaya bersifat universal dan bukannya unik, para pemasar
internasional dapat melakukan standarisasi berbagai aspek program pemasarannya
seperti rancangan produk dan komunikasi, yang merupakan unsur pokok
dalam program pemasaran. Untunglah bagi pemasar internasional, karena banyak
dari keanekaragaman budaya di dunia ternyata hanya merupakan cara yang berbeda
untuk mencapai hal yang sama.
Daftar
dari sebagian budaya universal dikembangkan oleh George P. Murdock dan
termasuk hal-hal berikut ini : Penggolongan umur, olah raga atletik, hiasan
badan, kalender, pelatihan kebersihan, organisasi kemasyarakatan, memasak,
tenaga kerja yang mau bekerja sama, kosmologi, masa berpacaran, menari, seni
dekoratif, firasat, pembagian tenaga kerja, interpretasi mimpi, pendidikan,
etika, etiket, pesta keluarga, membuat api, cerita rakyat, pantangan makanan,
peraturan yang diwariskan, lelucon, kelompok keluarga, hubungan kekeluargaan,
hukum, keajaiban, pernikaha, waktu makan, obat-obatan, kerendahan hati
sehubungan berbagai fungsi alami, musik berkabung, tata nama, perawatan
kehamilan, sanksi hukuman, nama pribadi, kebijakan populasi, pemeliharaan bayi,
adat kehamilan, hal milik, meredakan kemarahan makhluk supernatural, kebiasaan
masa pubertas, ritual keagamaan, peraturan penduduk, larangan seksual, konsep
jiwa, perbedaan status, takhyul, pembedahan, membuat peralatan, perdagangan,
mengunjungi, menghentikan kebiasaan buruk dan kendali iklim. Dengan
bertambahnya tingkat perjalanan dan komunikasi banyak sikap nasional terhadap
gaya dalam pakaian, warna, musik dan makanan serta minuman menjadi
internasional dan bahkan universal. Internasionalisasi budaya ini secara
signifikan telah dipercepat oleh perusahaan multinasional yang telah mengenali
peluang untuk memperluas strategi produk atau komunikasi ke dalam pasar
internasional. Coca-cola & Pepsi-Cola, Levi Straus, McDonald’s, Kentucky
Fried Chicken, IBM dan Apple merupakan beberapa contoh
perusahaan Amerika yang mendobrak ciri budaya dengan perluasan
mereka ke pasar internasional yang baru.
Komunikasi
Kemampuan untuk
berkomunikasi dalam bahasa orang lain, seperti disadari setiap orang, bukan hal
yang mudah. Kalau bahasa berubah, ada tantangan dalam komunikasi. Hal ini
terjadi terutama kalau bahasa dan budaya berbeda. Mungkin bentuk tantangan yang
paling besar dalam komunikasi adalah komunikasi nonverbal, bukannya yang
verbal. Masyarakat Barat cenderung berkomunikasi secara verbal, sedangkan
masyarakat Timur cenderung nonverbal. Ahli anthropologi Amerika, W.Caudill
melakukan penelitian untuk membandingkan sikap ibu-ibu Amerika dan Jepang dalam
hal mengasuh anak. Salah satu perbedaan yang signifikan adalah ibu-ibu Amerika
berbicara dengan bayi mereka bahkan sebelum mereka mencapai tahap dapat
berbicara, sedangkan ibu-ibu Jepang jarang berbicara dengan anak-anaknya. Ada
harapan besar di kalangan masyarakat timur bahwa orang akan menangkap
tanda-tanda nonverbal dan memahami secara intuitif tanpa perlu diberi tahu.
Banyak eksekutif bisnis dan pemerintah yang mengalami kekecewaan ketika
ekeskutif Jepang mengatakan “ya” pada suatu usulan, sebenarnya yang mereka
maksudkan adalah “Ya, saya mendengar Anda” bukan “Ya, Saya setuju
dengan Anda”
Perilaku Sosial
Ada sejumlah perilaku
sosial dan sebutan yang mempunyai arti yang berbeda-beda di dalam budaya lain.
Sebagai contoh, orang Amerika umumnya menganggap tidak sopan jika makanan di
atas piring membubung, membuat keributan ketika sedang makan, dan bersendawa.
Namun sejumlah masyarakat Cina merasa bahwa merupakan hal yang sopan jika
mengambil setiap porsi makanan yang dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya
dengan bersendawa. Perilaku sosial lainnya, jika tidak diketahui, akan
merugikan bagi pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab Saudi,
merupakan penghinaan jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang kesehatan
suami/istri
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya
berarti memahami kebiasaan, tindakan, dan alas an-alasan di balik
perilaku-perilaku yang ada. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan
toilet mungkin berada dalam ruang yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa
ini adalah norma yang berlaku di dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti
Jepang, menganggap itu tidak higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di
atas toilet duduk itu tidak higienis. Di banyak budaya, penggunaan tisu toilet
bukanlah norma mereka.
PENDEKATAN ANALITIS FAKTOR-FAKTOR BUDAYA
Ada beberapa pedoman
yang akan meningkatkan kemampuan untuk belajar tentang budaya lain:
- Awal dari
kebijakan adalah menerima bahwa kita tidak akan pernah benar-benar
memahami diri kita sendiri atau orang lain.
- Sistem
persepsi kita amat terbatas. Artinya sistem pengendali saraf
kita hanya bekerja jika ada sinyal masukan yang berbeda dari apa yang kita
harapkan
- Kita
menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi.
- Ketika
kita tidak memahami keyakinan dan nilai-nilai sistem budaya tertentu dan
masyarakat, hal-hal yang kita amati dan pengalaman mungkin tampak
"aneh."
- Jika kita
ingin menjadi efektif dalam budaya asing, kita harus berusaha untuk
memahami bahwa keyakinan budaya itu, motif, dan nilai-nilai. Ini
membutuhkan sikap terbuka yang memungkinkan kita untuk mengatasi
keterbatasan persepsi berdasarkan budaya kita sendiri.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Untuk membantu budaya
yang universal, suatu teori yang amat berguna mengenai motivasi manusia
dikembangkan oleh almarhum A.H. Maslow. Maslow membuat hipotesis bahwa
keinginan manusia dapat disususun menjadi hirarki lima kebutuhan. Karena
kebutuhan individu untuk setiap tingkat telah terpenuhi, ia akan melanjutkan ke
kebutuhan yang lebih tinggi. Jikalau kebutuhan fisiologis, keamanan, dan sosial
telah terpuaskan, kedua tingkat kebutuhan kebutuhan yang lebih
tinggi menjadi dominan. Pertama adalah kebutuhan akan penghargaan. Ini adalah
keinginan untuk menghargai diri sendiri, dan penghormatan dari orang
lain dan merupakan dorongan yang kuat untuk menciptakan permintaan akan barang
guna meningkatkan status.
Kriteria Referensi Diri Sendiri
Suatu kerangka yang
secara sistematik mengurangi hambatan perseptual dan distorsi ini dikembangkan
oleh James Lee. Lee menamakan referensi yang tidak disadari terhadap nilai
budaya orang itu : kriteria referensi diri sendiri, atau disingkat SRC ( Self
Reference Criteria). Untuk mengatasi masalah ini dan menghilangkan atau
mengurangi miopia budaya, ia mengusulkan kerangka kerja sistematis, yang
terdiri dari 4 langkah :
- Tentukan
masalah atau sasaran dalam arti sifat-sifat budaya, kebiasaan, atau norma
negara sendiri.
- Tentukan
masalah atau sasaran dalam arti sifat-sifat budaya, kebiasaan, atau norma
negara asing.
- Pisahkan
pengaruh SRC dalam masalah dan telitilah dengan hati-hati untuk mengetahui
bagaimana hal itu memperumit masalah.
- Tentukan
ulang masalah tanpa pengaruh SRC dan pecahkan untuk situasi luar negeri.
Pelajaran
yang diberikan SRC ini sangat vital, keahlian kritis dari pemasar global untuk
tidak membuat persepsi yang standar, kemampuan untuk melihat apa yang ada dalam
suatu budaya. Meskipun keahlian ini sama bernilainya baik di Negara asal maupun
di luar negeri, bagi pemasar global keahlian itu tetap merupakan sesuatu yang
kritis karena kecenderungan yang meluas terhadap etnosentrisme dan menggunakan
kriteria referensi diri sendiri. SRC dapat menjadi tekanan penolakan yang
sangat kuat dalam bisnis global, dan lupa memeriksanya dapat menyebabkan
kesalahpahaman dan kegagalan.
NEGOSIASI
Negosiasi atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Negotiation adalah suatu metode yang digunakan
untuk menyelesaikan perbedaan.Negosiasi merupakan proses pencapaian kesepakatan
yang bertujuan untuk menghindari terjadinya pertengkaran dan perselisihan.
Dalam perselisihan apa pun, setiap individu akan berusaha untuk mencapai hasil
terbaik untuk posisi mereka ataupun untuk organisasi yang mereka wakili. Namun
pada prinsip keadilan, mencari keuntungan bersama dan menjaga hubungan adalah
kunci utama untuk mencapai keberhasilan. Negosiasi dapat terjadi dalam
organisasi termasuk organisasi bisnis, organisasi nirlaba, organisasi
pemerintahan serta proses hukum pribadi seperti pernikahan, penceraian dan
pengasuhan anak. Orang yang melakukan negosiasi biasanya disebut dengan
Negosiator (Negotiator). Setiap kegiatan negosiasi pasti ada tujuan
yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang bernegosiasi. Adapun tujuan negosiasi
adalah sebagai berikut:
- Untuk
mencapai suatu kesepakatan yang dianggap menguntungkan semua pihak
- Untuk
menyelesaikan suatu masalah dan menemukan solusi dari masalah yang tengah
dihadapi pihak-pihak yang bernegosiasi.
- Untuk
mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang
bernegosiasi dimana semuanya mendapatkan manfaat (win-win
solution).
Sebagai contoh,
kegiatan negosiasi bisnis antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya
sangat bermanfaat dalam mengembangkan pasar dimana tujuannya adalah untuk
meningkatkan angka penjualan.
PRODUK INDUSTRI DAN PRODUK KONSUMEN
Produk Industri
Produk induksi adalah
barang atau jasayang dapat diperjualbelikan. Dalammarketing, produk adalah
apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan
atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai
merchandise. Dalammanufaktur, produk dibeli dalam bentukbarang mentah dan
dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau
hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.
Produk Konsumen
Produk Konsumen adalah
produk barang atau jasa yang konsumennya adalah konsumen rumah tangga sebagai
pemakai akhir di mana produk dari produsen yang terjual dan dibeli konsumen
akan dipakai dan dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kembali. Pada
umumnya produk konsumen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Convenience Products (Produk Sehari-hari). Merupakan produk yang
sering dibeli atau produk yang memiliki frekuensi pembelian yang sering dan
relative memiliki harga yang murah. Produk ini pun dibutuhkan dalam waktu yang
cepat, selain itu untuk memperolehnya konsumen hanya memerlukan usaha yang
sedikit atau minimum dalam pembandingan dan pembeliannya (mudah diperoleh).
Barang convenience dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
- Barang Bahan
Pokok / staples goods. Adalah barang yang sering dibeli rutin tanpa banyak
pertimbangan yang umumnya merupakan barang kebutuhan sehari-hari seperti
peralatan mandi, obat, bahan makanan, dan lain sebagainya.
- Barang
Dorongan Hati Sesaat / Impulse Goods. Adalah barang-barang yang dibeli
tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan yang matang seperti makanan
ringan di rak antrian kasir
- Barang
Darurat dan Mendesak / Emergency Goods. Adalah barang yang dibeli ketika
masa-masa kritis atau darurat seperti jasa tambal ban, ambulan, mobil
derek, pemadam kebakaran, dll.
2. Shopping products (Barang Toko). Merupakan produk yang
dimana konsumen membutuhkan waktu untuk memperolehnya dan sedikit loyalitas
terhadap merek yang akan dipilihnya. Selain itu produk ini pun membutuhkan
suatu proses pembandingan dalam proses pemilihan dan pembeliannya oleh
konsumen. Pembandingan ini dilakukan konsumen diantara produk-produk
alternative lainnya yang tersedia di pasar. Jenis barang ini dibagi menjadi dua
macam, yaitu :
- Homogenous
Shooping Goods adalah barang yang pada dasarnya sama namun harga tiap toko
beda sehingga konsumen mencari harga termurah. Contoh : Mobil, motor,
televisi, kaset tape, dsb.
- Heterogenous
Shopping Goods adalah barang yang dianggap berbeda dan ingin melihat mutu
dan kecocokan barang terlebih dahulu di mana ciri dan keunikan lebih
berpengaruh dibandingkan dengan harga. Contohnya seperti perabot rumah
tangga, parts komputer, jasa hotel, dan lain-lain.
3. Specialty products (Barang Khusus) Merupakan
produk yang membuat konsumen harus lebih dulu mencari informasi mengenai suatu
produk tertentu, serta untuk memperolehnya konsumen harus memiliki loyalitas
merek terhadap produk tersebut. Selain itu produk-produk ini pun memiliki
karakteristik dan identifikasi merek yang unik serta memiliki tingkat
kepentingan bagi konsumen sehingga konsumen bersedia melakukan usaha yang lebih
atau khusus untuk memperolehnya. Contohnya adalah jam rolex, pakaian rancangan
orang terkenal, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang
mahal dan produk lainnya.
4. Unsought products (Barang yang Tidak Dicari).
Merupakan produk yang tidak diketahui oleh konsumen sehingga produk ini tidak
memperoleh perhatian yang khusus dari konsumen. Meskipun suatu saat konsumen
mengetahui keberadaan produk ini, konsumen akan tetap tidak memiliki pemikiran
untuk membeli dan menggunakan produk tersebut sampai tingkat kebutuhan konsumen
muncul. Oleh karena itu maka produk ini membutuhkan proses pemasaran yang terus
menerus serta penjualan secara langsung. Contohnya adalah asuransi jiwa,
ensiklopedia, dan produk lainnya.
HUKUM INTERNASIONAL
Hukum internasional
adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional.
Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan
antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional semakin kompleks
pengertiannya. Hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku
organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan
individu. Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa
atau hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa
atau negara. Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola
perkembangan yang khusus berlaku di suatu bagian dunia (region) tertentu:
Hukum Internasional Regional
Hukum Internasional
yang berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum
Internasional Amerika /
Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf) dan
konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living
resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di benua Amerika sehingga
menjadi hukum Internasional Umum.
Hukum Internasional Khusus
Hukum Internasional
dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-negara tertentu seperti
Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai
cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang
berbeda-beda dari bagian masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional
yang tumbuh melalui proses hukum kebiasaan. Hukum Internasional merupakan
keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas negara antara: negara dengan Negara dan negara dengan subyek
hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
ORGANISASI KAWASAN
Organisasi kawasan merupakan organisasi internasional yang beranggotakan beberapa negara dan mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas negara-bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi
politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar organisasi kawasan bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya yang lebih terbatas.
politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar organisasi kawasan bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya yang lebih terbatas.
LISENSI
Lisensi merupakan pemberian izin guna memproduksi suatu produk/jasa tertentu, yang mana produk/jasa tersebut sebelumnya telah dipatenkan dari penciptanya pertama kali. Lisensi juga diartikan sebagai suatu bentuk pemberian izin guna memanfaatkan hak atas kekayaan intelektual, yang mana bisa diberikan dari si pemberi lisensi pada penerima lisensi dengan maksud agar penerima lisensi bisa melakukan kegiatan usaha/memproduksi produk tertentu dengan memakai hak atas kekayaan intelektual yang akan dilisensikan tersebut. Pihak pemberi lisensi disebut Licencor, sementara pihak penerima lisensi disebut Licensee. Licensee tentu memiliki kewajiban terhadap Licensor, yaitu memberi imbalan dengan jumlah dan pembayaran yang telah ditetapkan di dalam perjanjian lisensi. Perjanjian lisensi harus dibuat secara tertulis dan tidak boleh secara lisan.
ANTITRUST
Antitrust merupakan hukum atau undang-undang anti pangkat yang merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan persaingan atau dianggap persaingan yang tidak adil. Undang-undang antitrust ada yang berasal dari hukum internasional maupun hukum di Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan undang-undang antitrust atau anti monopoli yang diatur dalam UU No.5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat. Undang-undang antitrust ini bertujuan untuk menghentikan penyalahgunaan kekuatan pasar oleh perusahaan-perusahaan besar dan terkadang untuk mencegah merger dan akuisisi perusahaan yang akan menciptakan atau memperkuat monopoli
SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL
Keuangan internasional
(juga disebut ekonomi moneter internasional atau ekonomi makro internasional)
adalah cabang ekonomi keuangan yang mempelajari keterkaitan dua negara atau
lebih dari sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan internasional mempelajari
dinamika sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca
pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya dengan
perdagangan internasional. Keuangan internasional, kadang disebut keuangan
multinasional, menangani manajemen keuangan internasional. Investor dan
perusahaan multinasional harus menilai dan mengelola risiko internasional
seperti risiko politik dan risiko valuta asing, termasuk keterpaparan
transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan. Berikut sistem
keuangan internasional yang pernah diterapkan mulai dari zaman dahulu hingga
sekarang:
Sistem Standar Emas
Sistem standar emas
adalah sistem keuangan yang berdasar pada nilai emas sebagai acuan untuk alat
pembayaran yang sah, dasar penentuan nilai uang, dan sebagai dasar dalam
menentukan atau pembanding nilai tukar mata uang. Hakikatnya nilai mata uang
suatu negara apakah itu berupa uang kertas maupun jenis lainnya, dalam sistem
standar emas nilai mata uang tersebut akan berkaitan langsung dengan nilai emas
yang dimiliki oleh suatu negara. Sederhananya adalah negara berhak mencetak
uang sebanyak-banyaknya sesuai dengan mata uang negara yang sah dengan
persyaratan jumlah emas yang disimpan atau dimiliki oleh negara memiliki nilai
yang sama dengan jumlah uang yang dicetak. Sistem standar emas merupakan sistem
keuangan yang pertama kali muncul dalam sejarah ekonomi dan keuangan di dunia.
Pada dasarnya emas itu sendiri lebih dari 1000 tahun yang lalu dikenal dan
digunakan sebagai mata uang. Awal mula pemikiran menggunakan emas adalah karena
secara fisik memiliki wujud dan nilai yang sama di dunia manapun, sehingga uang
emas mudah diterima dan digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi baik itu
transaksi jual beli maupun untuk upah. Kemudian dalam catatan sejarah emas
digunakan sebagai standar dan sistem keuangan internasional terjadi pada tahun
1821 dimana saat itu Inggris mulai mengenalkan dan menerapkan sistem ini ke
seluruh dunia. Hingga tahun 1870 masyarakat eropa mulai menerapkan sistem
standar emas secara global dan pada tahun 1879 sistem ini mulai merambah hingga
ke Amerika. Beberapa alasan kenapa banyak negara yang mulai menerapkan sistem
standar emas adalah karena adanya kestabilan terhadap nilai kurs valuta asing,
nilai kurs yang relatif stabil tersebut merupakan dampak dari kebijakan yang
diterapkan dalam kegiatan ekspor impor emas. Selain itu kelebihan lainnya
adalah kecilnya defisit atau surplus dalam neraca pembayaran lebih cenderung
tidak terlalu berlarut lama akan tetapi secara berkelanjutan akan menyusut
dengan sendirinya dan akan kembali seimbang ke posisi semula.
Sistem Bretton Woods
Berakhirnya perang
dunia pertama membawa dampak buruk yang berkepanjangan terhadap laju
perkembangan perekonomian di seluruh negara-negara di dunia. Penerapan sistem
standar emas dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi negara setelah perang
dunia pertama, hal ini disebabkan berkurangnya pasokan komoditas emas untuk
dikonversi kedalam mata uang negara. Dengan memburuknya kondisi ekonomi yang
dirasakan oleh banyak negara, kemudian mendorong banyak negara untuk memecahkan
permasalahan yang sama dengan mengadakan pertemuan dengan negara-negara di
dunia untuk mencari solusi dalam memperbaiki kondisi perekonomian pasca perang,
terutama dalam masalah sistem keuangan atau moneter. Dampak krisis pasca perang
dunia pertama sangat terasa bagi mayoritas negara-negara eropa, bank-bank
dinyatakan bangkrut dan mengalami defisit yang sangat tinggi. Di lain sisi
Amerika termasuk negara yang tidak merasakan dampak krisis tersebut, hal ini
disebabkan karena melimpahnya cadangan emas yang dimiliki oleh Amerika. Dengan
kondisi perekonomian yang stabil, kemudian Amerika menggagas sebuah pertemuan
dengan negara-negara dunia Internasional untuk membahas masalah krisis yang
terjadi di Eropa. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Bretton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat pada tahun 1944 dan dihadiri oleh perwakilan dari 44 negara di
dunia. Dari pertemuan ini kemudian akan menjadi sebuah sejarah tentang
terbentuk sistem baru dalam dunia keuangan internasional yang diposisikan
sebagai pengganti dari sistem standar emas yaitu Sistem Bretton Woods.
Sistem Kurs Mengambang Terkendali
Setelah muncul Sistem
Bretton Woods yang kemudian melahirkan banyak kesepakatan dan terbentuknya
lembaga-lembaga keuangan internasional memberikan berdampak pada meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan bertambahnya pendapatan negara,
perdagangan dunia yang semakin berkembang luas, dan ketersediaan lapangan
pekerjaan yang merata. Kembalinya stabilitas perekonomian dunia merupakan
puncak sukses dari penerapan Sistem Bretton Woods yang berlangsung hampir 20
tahun. Meskipun Sistem Bretton Woods terbukti memiliki peran dalam restorasi
sistem perekonomian dunia, namun pada kenyataannya penerapan sistem ini mulai
mengalami banyak masalah yang kemudian berpengaruh pada tingkat kepercayaan
negara-negara terhadap kondisi ekonomi Amerika. Diawali dengan adanya perang
Vietnam yang terjadi pada tahun 1960-an, situasi ini merupakan pemicu
terjadinya inflasi di Amerika yang mana pada saat itu mulai ditandai dengan
upaya pemerintah Amerika yang mencetak uang lebih besar dari jumlah cadangan
emas yang dimiliki negara. Karena efek inflasi yang berkepanjangan inilah
negara-negara eropa mulai menarik kembali emas dalam bentuk cadangan dollar
seperti yang termuat dalam perjanjian Bretton Woods. Perubahan sentimen negara
Eropa terhadap inflasi menyebabkan Amerika harus melepas cadangan emasnya untuk
memenuhi tuntutan negara-negara eropa hingga sistem keuangan Amerika dinyatakan
terjadi defisit neraca pembayaran. Tahun 1972 merupakan tahun dimana Sistem
Bretton Woods tidak dijalankan lagi, karena mengalami banyak masalah yang
berakibat pada ketidakstabilan cadangan emas yang dimiliki oleh Amerika.
Setelah Sistem Bretton Woods berakhir maka sistem moneter internasional mulai
diambil alih oleh IMF yang kemudian lahirlah sistem keuangan baru yang disebut
dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Managed Float. Yang dimaksud
dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali adalah sebuah sistem keuangan
internasional yang merupakan penggabungan antara sistem nilai tukar tetap dan
sistem nilai fleksibel. Dengan menerapkan sistem ini maka akan terlihat
perubahan nilai tukar yang terus berubah-ubah setiap harinya dan hal ini
menunjukkan sebuah respons terhadap aktivitas pasar. Karena sifat yang dinamis
inilah maka dibutuhkan sebuah perantara atau media yang memiliki pengaruh dalam
mengendalikan kestabilan pasar terhadap perubahan nilai tukar, perantara atau
media yang dibutuhkan dalam kegiatan pasar diwakili oleh adanya bank sentral.
Sistem keuangan internasional
diawali dengan terbentuknya sistem standar emas, sistem ini dianggap sebagai
konsep pertama yang muncul dan kemudian akan membawa pengaruh terhadap banyak
negara dalam mengadopsi sistem ini. Sistem ini memiliki keterkaitan antara
cadangan emas dan jumlah nilai mata uang, dimana emas merupakan standar dalam
menentukan nilai mata uang yang mampu dicetak oleh negara. Adanya perang dunia
pertama menjadi penyebab utama berhentinya sistem standar emas, dimana seperti
yang diketahui bahwa sistem ini sangat tergantung dengan jumlah cadangan emas
yang dimiliki oleh negara, yang diperoleh dari adanya tambang emas yang
dimiliki oleh negara tersebut atau dengan komoditas ekspor impor. Perang dunia
membawa krisis bagi negara-negara eropa sehingga mereka membutuhkan bantuan
dana dari dunia internasional. Amerika yang memiliki cadangan emas yang semakin
besar menjadikan negara tersebut terhindar dari bencana krisis moneter dunia.
Sehingga dengan momentum yang berpihak tersebut Amerika dengan leluasa
memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara eropa dengan beberapa
perjanjian yang harus disepakati. Dari kesepakatan ini muncullah Sistem Bretton
Woods yang menghasilkan beberapa point penting dalam kesepakatan ekonomi dan
juga faktor utama dalam membentuk lembaga-lembaga keuangan internasional.
Sistem Bretton Woods hanya bertahan kurang lebih selama 20 tahun, meski pada
penerapan sistem Bretton Woods membawa dampak yang signifikan untuk kembali
kejayaan perekonomian eropa, namun sistem ini berakhir pada tahun 1972. Setelah
sistem Bretton Woods berakhir kemudian digantikan oleh sistem baru yang
dibentuk oleh IMF yaitu Sistem managed Float atau Sistem Kurs Mengambang
terkendali.
IMPLIKASI BISNIS AKIBAT FLUKTUASI NILAI TUKAR
Fluktuasi nilai tukar
kurs pertukaran barang dan jasa dalam perdagangan internasional juga akan
diikuti dengan pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lain. Nilai mata
uang suatu negara berbeda dengan negara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan
antisipasi dan manajemen keuangan yang baik untuk meminimalisir resiko yang
akan terjadi. Ini mengacu pada perdagangan internasional seperti ekspor atau
impor. Secara umum, mata uang yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan
membuat impor lebih mahal sehingga bisa mengurangi defisit perdagangan suatu
negara dari waktu ke waktu. Depresiasi mata uang domestik adalah alasan utama
mengapa bisnis ekspor tetap kompetitif di pasar internasional. Sebaliknya mata
uang yang lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih
murah sehingga dapat menyebabkan defisit perdagangan semakin besar yang
akhirnya melemahkan mata uang. Tapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang
sangat berorientasi ekspor dapat hancur oleh mata uang yang terlalu kuat.
Dampak terhadap kinerja reksa dana
Jenis reksa dana
beragam tergantung pada portofolio instrumen investasinya. Ada jenis reksa dana
yang terkena dampak langsung dari aspek pelemahan nilai tukar ini, ada pula
yang tidak terlalu berdampak. Jenis reksa dana yang terkena dampak langsung
adalah reksa dana berbasis dollar AS yang berinvestasi pada saham Indonesia.
Umumnya jenis ini terdapat pada reksa dana saham dan reksa dana campuran dengan
mata uang dollar AS. Meskipun namanya reksa dana dollar AS, investasinya tidak
selalu di luar negeri. Jenis reksa dana yang diperbolehkan 100 persen
berinvestasi di luar negeri adalah reksa dana syariah efek global. Meski
demikian, tidak semua reksa dana dollar AS merupakan jenis di atas sehingga
mayoritas investasinya masih ditempatkan di dalam negeri.